BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Setujukah Anda dengan Nuklir???


Masyarakat pertama kali mengenal tenaga nuklir dalam bentuk bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki dalam Perang Dunia II tahun 1945. Salah satu pemanfaatan teknik nuklir, yaitu dalam bidang energi saat ini sudah berkembang dan dimanfaatkan secara besar-besaran dalam bentuk Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Proses rencana pembangunan PLTN di Indonesia cukup panjang. Tahun 1972, telah dimulai pembahasan awal dengan membentuk Komisi Persiapan Pembangunan PLTN.

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir adalah sebuah pembangkit daya thermal yang menggunakan satu atau beberapa reaktor nuklir sebagai sumber panasnya. Prinsip kerja sebuah PLTN hampir sama dengan sebuah Pembangkilt Listrik Tenaga Uap. Perbedaannya hanya sumber panas yang digunakan untuk menghasilkan panas. Sebuah PLTN menggunakan Uranium sebagai sumber panasnya. Reaksi pembelahan (fisi) inti Uranium menghasilkan energi panas yang sangat besar.

Masalah pembangunan PLTN bukan sekedar masalah teknologi, tetapi juga bagaimana pendapat masyarakat serta perlunya mendapatkan persetujuan internasional. Pembangunan PLTN di Indonesia mengundang banyak kontroversi. Berikut adalah beberapa alasan mengapa Masyarakat menolak pembangunan PLTN Muria di Indonesia :

  1. Memakan biaya mahal

PLTN Muria ini sudah mulai direncanakan pada tahun 1978 dan sudah melakukan berbagai macam riset, sampai akhirnya tahun 1998 Indonesia mengalami krisis moneter dan rencana pembangunan PLTN dihentikan. Tetapi tahun 2001 kembali Indonesia bekerjasama dengan Korea Selatan untuk melakukan penelitian PLTN Muria ini. Hal ini memakan biaya yang cukup mahal. Uranium adalah bahan baku PLTN dan harus mengimpor 100 % dari negara lain di mana harganya dikendalikan oleh Negara tersebut. Untuk pembangunan reaktor akan membutuhkan dana sebesar 76,3 trilyun rupiah.

  1. Membahayakan masyarakat dan lingkungan.

Teknologi nuklir penuh resiko kebocoran. Limbah yang dihasilkan oleh PLTN adalah bahan-bahan radioaktif sebesar 12,5 triliun per hari. Bahan-bahan radioaktif ini terdiri dari Iodine-131 (penyebab kanker tiroid – waktu paruh 8,1 hari), Strontium-90 (penyebab kanker payudara, tulang, dan leukimia – waktu paruh 29 tahun), Cesium-137 (penyebab induksi kanker jaringan otot – waktu paruh 30 tahun), Plutonium-239 (penyebab kanker hati, tulang, darah, paru, dan penyakit genetik – waktu paruh 24.000 tahun). Waktu paruh adalah waktu yang dibutuhkan atom untuk berkurang separuhnya. Sampai detik ini belum ada satu pun negara di dunia ini yang bisa mendaurulang limbah PLTN. Limbah-limbah ini akan dimakamkan pada kedalaman 2 km di bawah permukaan tanah dan harus dilapisi beton tebal. Dan limbah yang dihasulkan PLTN Indonesia harus dikirim ke Jepang.

  1. Banyak negara maju yang menutup PLTN seperti Perancis, Jerman, USA, dan Jepang diganti dengan energi yang lebih ramah lingkungan. Data kecelakaan nuklir yang terjadi di dunia antara lain :
  • 26 April 1986: Musibah reaktor Chernobyl di Uni Sovyet (kini Rusia) membuat masyarakat dunia ketakutan untuk menerapkan teknologi nuklir. Lebih dari 6.000 orang tewas akibat langsung terpanggang radiasi reaktor No. 4 Chernobyl.
  • 1945-1963: Menurut para ilmuwan Soviet, sekitar 10.000 orang terkena radioaktif akibat uji coba nuklir di Semipalatinsk, Kazakhstan.
  • September 1957: Fasilitas pengolah sampah nuklir di Kytchym, dekat Sverdlovsk, Ural sebelah selatan meledak. Ledakan itu menewaskan lebih dari 100 orang dan 10.000 orang lainnya terpaksa diungsikan.
  • 10 Oktober 1957: Salah satu pabrik yang memproduksi plutonium di Windscale, Inggris terbakar dan menyebarkan awan radioaktif ke atmosfer. Menurut laporan resmi, lusinan orang terkena kanker radioaktif dan meninggal dunia.
  • 22 Januari 1968: Pesawat pembom milik AU AS, B-52 jatuh dekat Thule (Greendland) dan menyebarkan 400 gram Plutonium-239 yang ada dalam hulu ledak nuklir yang dibawanya
  • Agustus 1969: Terjadi bencana serius di kompleks tenaga atom Jiuquan, Cina. Diberitakan sekitar 10 pekerja terkena radiasi.
  • Januari – Februari 1974, Oktober 1975: Paling tidak tiga orang tewas dalam kecelakaan di pabrik nuklir di St. Petersburg. Tidak diketahui berapa banyak material radioaktif yang lepas.
  • 28 Maret 1979: Sebanyak 140.000 orang terpaksa diungsikan dari tempat tinggalnya, ketika terjadi kecelakaan nuklir di Pennsylvania.
  • Agustus 1979: Suatu tempat penyimpanan nuklir rahasia di dekat Erwin (Tennessee) bocor dan meracuni 1.000 orang.
  • Januari – Maret 1981: Empat radioaktif yang ada di pabrik nuklir Tsuruga (Jepang) bocor. Paling tidak 278 orang terkena radiasi.
  • 26 April 1986: Reaktor empat di pabrik nuklir Ukraina meledak. Dikabarkan 200 orang terkontaminasi dan 32 orang di antaranya meninggal tiga bulan kemudian. Ratusan ribu orang lainnya terpaksa diungsikan.
  • April 1993: Terjadi ledakan di suatu pemrosesan ulang nuklir di Tomsk-7, Siberia Barat. Akibat ledakan tersebut, gas radioaktif tersebar ke mana-mana, tetapi tidak jelas berapa korbannya.
  • November 1995: Terjadi lagi kontaminasi serius di pabrik nuklir Chernobyl.
  • September 1999: The Japanese Science and Technology Agency (STA) mengumumkan bahwa telah terjadi reaksi rantai yang tidak terkendali di instalasi pembiakan uranium di Tokaimura, Jepang. Sehingga menyebabkan terjadi kebocoran radiasi sebesar 0.84 millisievert/ jam (kurang lebih 10,000 kali dari dosis normal tahunan). Kecelakaan yang disebabkan oleh kesalahan manusia itu menyebabkan seorang korban tewas dan 39 orang yang lain terkena radiasi
  1. Masih banyak sumber energi di Indonesia yang lebih ramah lingkungan
  2. Reaktor belum pernah diuji coba di manapun.

Jenis reaktor yang akan digunakan pada PLTN Muria adalah tipe RAT (Reaktor Air Tekan) dengan desain reaktor memakai desain generasi III yang baru dalam tahap desain. Belum ada negara yang memakai reaktor generasi ini, sehingga belum terbukti keamanannya. Reaktor tipe RAT memerlukan air sebanyak 2,5 juta liter per menit dengan tekanan 140-150 atm. Jika terjadi kebocoran 4 liter per menit atau tekanan di bawah 140 atm, akan terjadi overheat. Reaktor ini membutuhkan bahan bakar uranium sebanyak 19,5 ton per tahun.

  1. PLTN dan limbah yang dihasilkan sangat rawan terhadap teroris.

Indonesia merupakan salah satu negara yang paling rawan terhadap teroris, terutama yang berani mati demi ajaran yang tidak jelas. Plutonium limbah PLTN merupakan senjata pemusnah masal yang sudah terbukti di Perang Dunia II. Hanya dengan 24 kg plutonium, dua kota di Jepang (Hirosima dan Nagasaki) luluh lantak.

  1. Tingkat kedisiplinan orang Indonesia rendah

Pengoperasian PLTN membutuhkan kedisiplinan yang tinggi agar tidak terjadi kecelakaan yang berdampak pada lingkungan sekitar.

0 komentar: